Jumat, 18 April 2014

Kata mutiara

Hidup ibarat menaiki sepeda, agar tidak
terjatuh dan tetap seimbang, kita harus terus
bergerak dan mengayuhkan kaki. Selamat
Siang
dan tetap Semangat ya.
http://elangduka.blogspot.com
***************************

IBU

catatan kasih mu ibu .
IBU.....
Aku tak tau apa yang harus kuLakukan tanpa
dia
Dia yang seLaLu mengerti aku
Dia yang tak pernah Letih menasehatiku
Dia yang seLaLu menemani
DiaLah Ibu
Orang yang seLaLu menjagaku
Tanpa dia aku merasa hampa hidup di dunia
ini
Tanpa.nya aku bukanlah apa-apa
Aku hanya seorang manusia Lemah
Yang membutuhkan kekuatan
Kekuatan cinta kasih dari ibu
Kekuatan yang Lebih dari apapun
Engkau sangat berharga bagiku
WaLaupun engkau seLaLu memarahiku
Aku tau
Itu bentuk perhatian dari mu
Pada kala aku mengenang ibu
masih terasa eratnya pelukanmu,
panas air mata membasahi pipi,
tempatmu masih terpahat di hatiku,
pasir berpindah ,pantai masih di situ,
waktu berubah, kasihku masih padamu.
Kesudahan hidup, kematian yang pasti,
pemergian yang kutangisi ,hingga kini
kasih sayangmu menggegar jiwa,
ada tugas belum selesai,
ada hajat belum tertunai,
ada budi belum dibalas,
bagai hutang yang belum dilunasi,
terlalu banyak yang kuterima,
terlalu sedikit yang sempat kuberi
kesalku kemewahan ini tak dapat dibagi.
http://elangduka.blogspot.com

Minggu, 13 April 2014

Kumpulan lagu2 SIMPONI (sindikat musik penghuni bumi)

Terlalu Banyak
Rumah bagai rimba / Hawa nafsu hewan buas
Otak kosong, hati beringas / Anak sendiri
menjadi mangsa
Sekolah bagai lautan / Diserang badai tanpa
teladan
Ilmu bintang tak diajarkan / Masa depan telah
tenggelam
Tak sanggup lagi, tuliskan lagi / Inisial korban,
setiap hari
Semakin banyak, semakin muda / Semakin
dekat, semakin suram
Pergaulan bagai perjudian / Sembarang kawan
penuh jebakan
Pacar percaya jadi perdaya / Informatika
simalakama
Jangan kita biarkan / Keadilan harus ditegakkan
Lirik: M. Berkah Gamulya / Lagu: Rama Aruman
“Etta”
Lagu ini tentang pelaku kekerasan seksual yang
berada sangat dekat dengan korban, pelaku
memanfaatkan kekuasaannya (status, umur,
pengaruh, jabatan, agama, dll), jumlah korban
yang semakin banyak dan semakin muda,
terjadi setiap hari. Genre: Rock N’ Roll.

perEMPUan
Cita tak bisa tegak / Tanpa rasa berani
Kita bangun pasak / Dengan perjuangan sejati
Kendaraan tercepat / Adalah imajinasi
Biarkan kami melesat / Untuk kesetaraan yang
hakiki
Luka tegarkan jiwa / Hilang dalam senyuman
Duka bangunkan rasa / Satu dalam pelukan
Agar kesedihan / Menjadi masa lampau
Agar keadilan / Melimpah dalam sejarah
(Empu) Bukan objek seksual / (Empu) Subjek
keadilan
(Empu) Kemuliaan, kehormatan / (Empu)
Lahirkan masa depan
Lirik: M. Berkah Gamulya, Bayu Agni / Lagu:
Rama Aruman “Etta”, Bayu Agni
Lagu ini tribute kepada semua perempuan,
penyintas, organisasi, laki-laki, transgender,
dan siapapun yang tak pernah lelah
memperjuangkan hak-hak perempuan,
penghentian kekerasan terhadap perempuan
dan keadilan gender. Genre: Pop alternatif.

Kisah Cicak Buaya Belum Selesai
Si cicak badannya kecil / Buntut putus tak akan
mati
Ditangkaplah para pengutil / Agar negeri bebas
korupsi
Si buaya giginya tajam / Badannya besar
kulitnya keras
Kasak-kusuk bikin konspirasi / Rekeningnya
gendut sekali
Cicak tak takut lawan buaya / Ibu pertiwi jadi
taruhannya
Cicak tak gentar diserang buaya /

Demi anak
cucu kita
Lirik: M. Berkah Gamulya / Lagu: Rendy Ahmad
Lagu ini bukan hanya soal ‘Cicak vs Buaya’ yang
ramai beberapa tahun lalu, tapi soal
perlawanan atas usaha-usaha pemberantasan
korupsi terus dilakukan para koruptor dan
kawan-kawannya, dengan segala cara. Revisi
KUHAP dan KUHP oleh DPR saat ini, yang
menghilangkan sejumlah wewenang penting
KPK, adalah salah satunya. Genre: Blues.
Pesisir dan Laut Milik Kami
Kekayaan kita ada di laut / Kemiskinan kita ada
di pesisir
Ikan-ikan mati karena pencemaran / Reklamasi
menjadi-jadi, kampung nelayan jadi korban
Rentenir merajalela, anak nelayan tak sekolah
Perahu tak lagi anggun, jembatan beton terus
dibangun
Kami akan rebut kembali / Pesisir, laut, milik
kami
Nenek moyang orang pelaut / Semangat kami
pantang surut
Jatah solar menguap, dihisap koruptor
Monopoli sektor properti, pantai bukan milik
kita lagi
Lirik: M. Berkah Gamulya / Lagu: Rendy Ahmad,
Andru Steven, Paul Simatupang, Rama Aruman
“Etta”
Lagu ini tentang ironi kehidupan nelayan dan
Indonesia sebagai negara kepulauan/kelautan
dengan arah pembangunan yang jauh dari
perspektif maritim, juga tentang lingkungan
hidup di pesisir yang rusak dan tercemar.
Reklamasi Teluk Benoa di Bali dan di banyak
daerah lain, juga rencana pembangunan
jembatan Selat Sunda, adalah beberapa
contohnya. Lagu ini kerjasama SIMPONI dengan
Koalisi Rakyat untuk Keadilan Perikanan
(KIARA). Genre: Country

Fajar Munir, Senja Kamisan
Malam tersenyum dalam misteri / Tuhan selalu
dalam dekap
Kamu menawan dalam sederhana / Cintamu
luar biasa
Api bumi sepanas semangatmu / Embun pagi
sedingin nasehatmu
Lalu akar tumbuh membesar / Kuat dan tak
tercabut
Kamisan, menolak lupa / Kamisan, lawan
ketakutan
Payung hitam, coba hapus kelam / Payung
hitam, untuk keadilan
Perjuangan baru selangkah / Tuk kemuliaan
sesama manusia
Mereka panik lalu membunuh / Muntahmu
muntahkan amarah
Lirik: Suciwati Munir dan M. Berkah Gamulya /
Lagu: Paul Simatupang, Andru Steven, Rama
Aruman “Etta”, Rendy Ahmad
Lagu ini tribute kepada Munir dan Aksi Kamisan
yang sudah berlangsung selama 7 tahun di
depan Istana Negara. Lagu ini juga sangat
spesial karena: lirik di bait pertama adalah
karya Suciwati Munir, istri dari aktivis HAM,
Munir, yang dibunuh di pesawat dalam
perjalanan ke Belanda pada 7 September 2004;
diciptakan di rumah masa kecil Munir di Batu,
Jawa Timur, pada 5-6 Mei 2013; pertama kali
dinyanyikan pada peresmian Omah Munir
(museum HAM) di Batu, Jawa Timur, pada 8
Desember 2013. Genre: Pop alternatif

Trias Corruptica
ExecuTHIEVES pencuri negeri sipil
Subsidi dicabut, bank-bank di-bail out
LegislaTHIEVES rajin bolos dan plesir
Utak-atik anggaran, minta komisi
JudicaTHIEVES jadi sarang mafia
Jubah hitam, palu ketidakadilan
Jumat keramat untuk kalian / Baris saja dalam
antrian
Koruptor harus dimiskinkan / Hey kawan, ini
kewajiban!

PancaGILA
1. Keuangan yang maha esa
2. Kemanusiaan yang tidak adil dan tidak
beradab
3. Permusuhan Indonesia
4. Kerakyatan yang tidak dipimpin oleh
hikmat, tanpa kebijaksanaan, dalam
permusyawaratan perwakilan asal-asalan
5. Ketidakadilan sosial bagi seluruh rakyat
Indonesia
Lirik: M. Berkah Gamulya /Lagu: Bayu Agni
Lagu ini tentang korupsi yang beranak-pinak di
semua sektor kehidupan berbangsa dan
bernegara kita. Jatuhnya orde baru ternyata
tidak menghilangkan praktek kejahatan ini. lagu
ini adalah bentuk dukungan kami kepada KPK
dan semua pihak yang terus berjuang untuk
pemberantasan korupsi. Lagu ini pertama kali
dinyanyikan di depan Ketua KPK dan Ketua DPR
di Istora Senayan, 9 Desember 2013, pada Hari
Anti-Korupsi Internasional. Genre: Modern rock.

Berebut Surga
Tuhan semesta memberi cintanya / Kepada
semua umat manusia
Namun manusia berebut kasihnya / Saling
bertarung, tega menghukum
Tuhan ciptakan kita berbeda / Lalu mengapa
kita melawan-Nya
Perbedaan jadi anugerah / Jika akal dan hati
menangkap ilmu yang telah diberikan-Nya
Maka tiada lagi permusuhan / Dan umat
manusia hidup dalam kedamaian sejati /
Kemanusiaan lah jiwanya
Minoritas ditindas, mayoritas melindas / Sesat
menyesatkan, oh tolong hentikan!
Lirik: M. Berkah Gamulya / Lagu: Rendy Ahmad
Lagu ini menyoroti kekerasan atas nama agama
yang banyak terjadi di Indonesia, beberapa
pihak merasa paling benar sendiri, banyak
peristiwa kekerasan karena tidak menghormati
perbedaan (tentang apapun). Padahal toleransi
adalah hal yang dianjurkan dalam banyak
agama dan konstitusi. Genre: Balada/slow rock.

Gunung Padang
Pendar purnama pendar jiwa / Mengantarku
pada pintu purba
Meniti perjalanan ke masa silam / Mendaki asa
kejayaan bangsa
Denting musik indah bebatuan / Semilir angin
penuh kesejukan
Gunung Padang adalah perenungan / Tentang
rahasia suatu kemegahan
Akan kembali langkahku pada Gunung Padang /
Gotong royong untuk sejarah peradaban / Sibak
semua mimpi, tunjukkan pada dunia / Disana
kutemukan akarnya
Lirik: Dr (Phil) Lily Tjahjandari / Lagu: Rama
Aruman “Etta”
Lagu ini adalah penghargaan atas situs-situs
prasejarah di Indonesia, yang diteliti dengan
tekun oleh peneliti-peneliti dari dalam dan luar
negeri. Situs-situs ini menjadi bagian penting
dari perkembangan ilmu pengetahuan, sejarah
dan peradaban bangsa. Lirik lagu ini dibikin
oleh salah satu anggota Tim Terpadu Riset

Mandiri Gunung Padang di Cianjur, Jawa Barat.
Genre: Balada/pop.
Sister in Danger
My old sister is in danger / My young sister is in
danger
My aunty is in danger / My mother is in danger
Don’t teach how to dress / Teach your brain
about humanity
My family is in danger / Your family is in danger
My friends are in danger / You are all in danger
Don’t rule how to walk / Watering your heart
with kindness
Don’t you blame the victims / Maybe you’ll be
the next
Let’s question the law / Where has justice gone
Show respect, empathy / Live in solidarity
Improve our attitude / Justice from the mind*
Lirik: M. Berkah Gamulya / Lagu: Rendy Ahmad,
Rama Aruman “Etta”
Lagu tribute kepada korban dan penyintas
kekerasan seksual di Indonesia dan dunia.
*Kutipan dari Pramoedya Ananta Toer. 2 video
musik lagu ini bisa dilihat di channel youtube:
simponiID, dan bisa didownload gratis di
reverbnation: simponii. Lagu ini diciptakan
tahun lalu, masuk di album pertama SIMPONI
‘Cinta Bumi Manusia’ tahun 2013. Genre: Pop
alternatif.

Bilang Saja
Segala yang ada di diriku / Kau hancurkan
semua ini
Dengan kata manismu / Hilang percaya aku
padamu
Pengorbanan yang telah kuberikan / Tiada
artinya lagi
Semua karena masa lalumu / Apa peduli dirimu
Dengan kesetiaanku pada dirimu / Untuk
dirimu
Bilang saja bila kau tak lagi cinta / Bilang saja
bila kau masih mencintainya
Bilang saja cinta kalau itu dusta / Bilang saja
kalau kau tak pernah mencintai aku
Hilang percaya aku padamu / Kau sia-siakan
aku
Dengan semua pengorbananku / Apa peduli
dirimu
Dengan kesetiaanku pada dirimu / Untuk
dirimu
Lirik/Lagu: Rendy Ahmad, Angga “Nyok”
Satu-satunya lagu galau, tentang percintaan
remaja. Genre: Pop.